Upaya Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Limbah

Upaya Pelestarian Lingkungan

Pada dasanya, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu secara administrasi, teknologis dan edukatif.

Secara Administrasi
Upaya ini dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bentuk undang-undang dan peraturan-peraturan untuk mencegah pencemaran dan eksploitasi alam secara berlebihan.

Secara Teknologis
Upaya ini dilakukan dengan mengadakan unit pengolah limbah untuk mengolah limbah (umumnya limbah cair) sebelum dibuang ke lingkungan sehingga sudah tidak berbahaya lagi.

Secara Edukatif
Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan kampanye pada masyarakat mengenai pentingnya hidup bersih, indah, sehat dan lestari. Penyuluhan dan kampanye meliputi rehabilitasi lahan seperti:

  • reboisasi yaitu penanaman hutan kembali yang kemiringan, ketinggian, dan sifat tanahnya peka terhadap erosi.
  • hutan rakyat; yaitu pemanfaatan lahan yang ditelantarkan atau tidak sesuai untuk pertanian.
  • terasering; diterapkan untuk tanah pertanian yang masih digarap untuk tanaman semusim dan dalam keadaan kritis.
  • chek dam; merupakan pengendalian sedimen dan pendayagunaan irigasi untuk perikanan dan limbah rumah tangga.


Pemanfaatan Limbah

Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam atau pun dari hasil proses teknologi, berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Sisa suatu usaha atau kegiatan, Limbah dapat berasal dari hasil kegiatan rumah tangga, pertanian, dan industri.

Macam macam limbah berdasarkan wujudya:


  • Limbah Padat: yaitu sisa suatu usaha/kegiatan yang berupa atau berbentuk padatan. Biasanya berupa bungkus/kemasan produk rumah tangga.
  • Limbah cair: yaitu sisa suatu usaha/kegiatan yang berupa atau berbentuk cair. Biasanya merupakan sisa produksi dari pabrik-pabrik. 
  • Limbah gas/udara yaitu sisa suatu usaha/kegiatan yang berupa atau berbentuk gas/ udara. Biasanya berupa hasil polusi pabrik-pabrik.  

Jenis-Jenis limbah dapat dikelompokkan menjadi : 


  • Limbah organik adalah merupakan limbah yang mudah terurai melalui proses alami (degradable waste) yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur limbah organik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan organik, baik tumbuhan maupun hewan. Contoh: sisa sayuran, minyak, kulit, buah-buahan, dan daun- daunan. 
  • Limbah anorganik adalah merupakan limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable waste) limbah anorganik merupakan jenis limbah yang berasal dari alam. Contoh: besi, kaca, dan plastik. 
  • Limbah berbahaya adalah merupakan jenis limbah yang berasal dari bahan kimia. Limbah berbahaya sering kali menimbulkan efek racun bagi kebanyakan mahkluk hidup. Contoh : oli bekas, pestisida, air aki, limbah hasil industri dan limbah rumah tangga. 

Pemanfatan Limbah melalui Daur Ulang

Salah satu cara untuk memecahkan persoalan limbah adalah dengan cara mendaur ulang (recycling). Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk lain yang bermanfaat.

Tujuan Daur Ulang:
1) Menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan.
2) Melestarikan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
3) Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
4) Mengurangi sampah anorganik.
5) Menambah penghasilan dengan menjual hasil daur ulang.
6) Mendapatkan sumber energi alternatif. Misalnya, sebagai sumber pembangkit listrik.
7) Mendapatkan bahan baku untuk beberapa produk.

Upaya Daur Ulang
Limbah yang dapat di daur ulang dan hasilnya Berikut ini adalah beberapa jenis limbah yang dapat dimanfaatkan melalui daur ulang:

  • Kertas semua jenis kertas dapat di daur ulang menghasilkan kertas baru. 
  • Gelas botol kecap, botol sirup, dan gelas, piring pecah dapat di daur ulang untuk membuat botol, gelas, piring baru. 
  • Aluminium kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas. 
  • Baja, baja sisa kontruksi bangunan dapat di daur ulang untuk menghasilkan bahan baku pembuatan baja baru.
  • Plastik limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan baku pembungkus (pengepakkan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo. 
  • Dedaunan dapat di daur ulang menjadi kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanaman. 


Pemanfaatan Limbah Secara Langsung
Pemanfaatan Limbah Tanpa Daur Ulang Sebagian limbah ada yang dapat dimanfaatkan kembali tanpa mengalami proses daur ulang. Artinya, limbah tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung. Beberapa macam limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung:

  • Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak. 
  • Eceng gondok merupakan limbah yang terdapat di perairan. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk pembuatan barang kerajinan, seperti tas. 
  • Sampah organik Contohnya: daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan pemakaian pupuk organik adalah tidak merusak kesuburan tanah. 


Usaha-usaha untuk mengurangi sampah/limbah

  • Reduce, yaitu kegiatan/perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah. Contoh: Jika berbelanja ke pasar, bawalah tas dari rumah sehingga turut menghemat pemakaian tas plastik dari toko/penjual. 
  • Reuse, Menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda. Contoh : kaleng bekas minuman digunakan sebagai tempat pensil, plastik bekas belanja digunakan lagi untuk membawa belanjaan dilain waktu. 
  • Recycle, Kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh : Kertas daur ulang dan kompos. 
  • Replace, Upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah Contoh : mengganti kebiasaan memakai kantong plastik dengan kertas /daun. 
  • Refill, Mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Contoh : Membeli minyak goreng, sabun, susu, atau yang lain yang ada wadahnya, sehingga pada kesempatan yang lainnya belilah hanya isinya, karena wadahnya sudah tersedia. 
  • Repair, Melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah. Contoh : Menggunakan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik atau pecah belah dengan hati-hati agar tidak cepat rusak.


Previous
Next Post »
0 Komentar