Mengingat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan terbatasnya sumber daya, maka dalam memenuhi kebutuhan, kita perlu membuat skala prioritas. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan kebutuhan yang dianggap penting, mendesak, dan pokok. Setelah kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi manusia akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar mencapai kepuasan yang maksimal.
Pendapatan
Perbedaan jumlah pendapatan membuat setiap individu memiliki alternatif pilihan yang berbeda. Semakin besar jumlah pendapatan akan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dengan standar alternatif yang lebih tinggi.
Status atau peran dalam masyarakat
Perbedaan peran dalam masyarakat menyebabkan perbedaan prioritas alternatif. Alternatif yang diprioritaskan oleh kepala desa berbeda dengan pedagang kaki lima.
Status atau peran dalam keluarga
Sama halnya dengan perbedaan peran dalam masyarakat, perbedaan peran dalam keluarga juga menyebabkan perbedaan prioritas alternatif. Seorang kepala keluarga memiliki prioritas alternatif yang berbeda dengan anaknya.
Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat ekonomi atas memiliki prioritas alternatif yang berbeda dengan lingkungan masyarakat ekonomi bawah.
Skala prioritas dapat disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
Pengelolaan keuangan dapat diterapkan oleh setiap individu, dimulai dari membuat daftar kebutuhan, membuat anggaran (rincian penerimaan dan pengeluaran) sederhana, dan membiasakan diri untuk menabung.
Contoh :
Ziova adalah siswa kelas x, setiap hari ia mendapat uang saku sebesar Rp 10.000,00. Dengan uang itu, Alvin harus memenuhi kebutuhannya selama satu hari. Ia membuat skala prioritas sebagai berikut :
(1) Transaportasi
(2) Iuran kas kelas
(3) Jajan
(4) Tabungan
Berdasarkan daftar kebutuhan yang telah dibuat, Ziova mengelola uangnya melalui anggaran sederhana berikut ini :
Melalui anggaran sederhana tersebut, Ziova dapat memenuhi semua kebutuhan hariannya.
Faktor yang mempengaruhi prioritas kebutuhan manusia
Setiap manusia memiliki prioritas kebutuhan yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendapatan, peran dalam masyarakat dan keluarga serta lingkungan.Pendapatan
Perbedaan jumlah pendapatan membuat setiap individu memiliki alternatif pilihan yang berbeda. Semakin besar jumlah pendapatan akan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dengan standar alternatif yang lebih tinggi.
Status atau peran dalam masyarakat
Perbedaan peran dalam masyarakat menyebabkan perbedaan prioritas alternatif. Alternatif yang diprioritaskan oleh kepala desa berbeda dengan pedagang kaki lima.
Status atau peran dalam keluarga
Sama halnya dengan perbedaan peran dalam masyarakat, perbedaan peran dalam keluarga juga menyebabkan perbedaan prioritas alternatif. Seorang kepala keluarga memiliki prioritas alternatif yang berbeda dengan anaknya.
Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat ekonomi atas memiliki prioritas alternatif yang berbeda dengan lingkungan masyarakat ekonomi bawah.
Langkah-langkah menyusun skala prioritas
Setiap individu dapat menyusun skala prioritas dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :- Mencatat semua kebutuhan yang ada
- Menyusun kebutuhan dari yang paling penting dan mendesak sampai yang kurang penting
- Memilih pemuas kebutuhan yang paling memberikan manfaat secara optimal.
Skala prioritas dapat disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
- Tingkat urgensi. Kebutuhan yang penting dan mendesak yang harus diutamakan.
- Kemampuan diri. Pilihan yang diambil harus sesuai dengan kemampuan dan realita.
- Kesempatan yang dimiliki. Sebelum menentukan suatu pilihan, kita perlu mempertimbangkan kesempatan yang kita miliki untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
- Pertimbangan masa depan. Ketika dihadapkan pilihan yang sulit, maka perlu dipertimbangkan manfaat atau pengaruh terhadap masa depan dari alternatif yang akan kita pilih.
Manfaat mengelola keuangan
Menyusun skala prioritas sangat membantu kita dalam mengelola keuangan. Dengan mengelola keuangan secara bijak maka setiap kebutuhan yang bersifat urgent dan penting dapat terpenuhi dengan maksimal. Selain itu mengelola keuangan dengan bijak memberikan manfaat sebagai berikut:- Mengelola keuangan dengan bijak, dapat membiasakan kita untuk hidup teratur.
- Mengelola keuangan dengan bijak, dapat membiasakan kita untuk hidup hemat, dan melakukan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan.
- Mengelola keuangan dengan bijak, membantu kita merencanakan masa depan dengan baik.
Pengelolaan keuangan dapat diterapkan oleh setiap individu, dimulai dari membuat daftar kebutuhan, membuat anggaran (rincian penerimaan dan pengeluaran) sederhana, dan membiasakan diri untuk menabung.
Contoh :
Ziova adalah siswa kelas x, setiap hari ia mendapat uang saku sebesar Rp 10.000,00. Dengan uang itu, Alvin harus memenuhi kebutuhannya selama satu hari. Ia membuat skala prioritas sebagai berikut :
(1) Transaportasi
(2) Iuran kas kelas
(3) Jajan
(4) Tabungan
Berdasarkan daftar kebutuhan yang telah dibuat, Ziova mengelola uangnya melalui anggaran sederhana berikut ini :
Pemasukan : Rp 10.000,00
|
||
Pengeluaran
:
|
||
No
|
Kebutuhan
|
Biaya
|
1
|
Transportasi
|
Rp 4.000,00
|
2
|
Iuran kas kelas
|
Rp 1.000,00
|
3
|
Jajan
|
Rp 4.000,00
|
4
|
Tabungan
|
Rp 1.000,00
|
Total pengeluaran
|
Rp 10.000,00
|
0 Komentar