Hidroponik
adalah suatu istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah sebagai media tumbuhnya. Tanaman dapat di tanam dalam pot atau wadah
lainnya dengan menggunakan air dan atau bahan-bahan porus lainnya, seperti
kerikil, pecahan genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya
sebagai media tanamnya.
Untuk
memperoleh zat makanan atau unsur-unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik.
Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari hasil ramuan sendiri garam-garam
mineral dengan formulasi yang telah ditentukan atau menggunakan pupuk buatan
yang sudah siap pakai.
Bercocok
tanam secara hidroponik dapat memberikan keuntungan, antara lain:
1. tanaman terjamin kebebasannya dari
hama dan penyakit.
2. produksi tanaman lebih tinggi.
3. tanaman tumbuh lebih cepat dan
pemakaian pupuk lebih efisien.
4. tanaman memberikan hasil yang
kontinu.
5. lebih mudah dikerjakan tanpa
membutuhkan tenaga kasar.
6. tanaman dapat tumbuh pada tempat yang
semestinya tidak cocok.
7. tidak ada resiko sebagai
ketergantungan terhadap kondisi alam setempat, dan
8. dapat dilakukan pada tempat-tempat
yang luasnya terbatas.
A.
ALAT DAN BAHAN
B.1 ALAT
1. Baki persemaian
2. Jerigen
3. Wadah atau pot plastik
4. hand sprayer
5. Kompor dan penangas air
6. Timbangan OHAUS
7. Pipa paralon berdiamter ½ inc. 20 cm
8. Ember
B.2 BAHAN
1. Jenis tanaman yang akan ditanam
2. Bahan porus (pasir, kerikil, pecahan
batu bata atau bahan porus lainnya).
3. Garam-garam mineral atau pupuk siap
pakai.
C.
CARA KERJA
C.1 MEMPERSIAPKAN
RAMUAN PUPUK
Buatlah ramuan pupuk
dengan formulasi yang sesuai dengan yang anda inginkan. Pilih salah satu
formulasi di bawah ini
Formula 1
Garam Mineral
|
Jumlah (gram)
|
Sodium Nitrat
Super Fosfat
Potasium Sulfat
Zing Sulfat
Mangan Klorida
Asam Borat
Kupri Sulfat
Feri Sulfat
|
354
198
113
113
3,5
3,5
3,5
3,5
|
Formula 2
Garam
Mineral
|
Jumlah (gram)
|
U r e a
Tri Super Fosfat (TSP)
Kalium Klorida (KCl)
Gandasil D
|
10
10
10
10
|
Larutkan
dalam 10 liter air
Formula 3
Garam Mineral
|
Jumlah (gram)
|
NPK
Gandasil D
|
15
10
|
Larutkan
dalam 10 liter air
C.2 MENYEDIAKAN
TANAMAN
C.2.1 Memperoleh tanaman dengan
cara persemaian (pembibitan)
1. Sterilkan pasir yang telah disaring
(ayak) dengan cara mecuci dengan air bersih secara berulang-ulang dan rendamlah
dalam air mendidih selama lebih kurang satu jam.
2. Cucilah baki persemaian dan isislah
dengan pasir yang telah disterilkan tadi kira-kra setinggi 3-4 cm. (Baki
persemaian terlebih dahulu diberi lubang pada alasnya).
3. Siram baki persemaian dengan air
bersih dan biarkan beberpa menit hingga kelebihan airnya terbuang.
4. Taburkan biji tanaman yang akan
ditanam di atas pasir pada baki persemaian. Usahakan letak biji satu dengan
lainnya tidak terlalu rapat.
5. Jagalah jangan sampai pasir tempat
persemaian kekeringan. Gunakan hand sprayer yang diisi air biasa untuk menjaga
kelembaban pasir atau bila perlu tutuplah baki persemaian dengan kaca.
6. Pindahkan bibit tanaman yang
diperoleh ke dalam tempat permanen atau persemaian kedua, setelah bibit tanaman
memiliki 2-4 buah daun. Jika akan langsung ke tempat penenaman hidroponik,
bersihkan pasir-pasir yang masih menempel pada akar tanaman.
C.2.2 Memperoleh tanaman dari
bibit yang telah tersedia
1. Pasanglah lembaran surat kabar bekas
di atas meja atau tempat bekerja yang anda gunakan.
2. Ambillah pot yang telah berisi
tanaman dan tempatkan sebelah tanag anda di atas permukaan tanah dalam pot.
Letakan tanaman dengan kukuh di antara jari-jari (diantara telunjuk dan jari
tengah).
3. Peganglah dasar pot dengan tangan
yang masih bebas kemudian balikkan pot tersebut dan dengan hati-hati tarik
keluar tanaman beserta akar-akarnya
4. Bila tanaman tidak mau lepas,
benturkan pot tersebut dengan hati-hati secara berulang-ulang pada suatu
permukaan yang keras, bila tetap tidak mau terlepas gunakan pisau tumpul untuk
mengorek permukaan dalam bagian atas dari pot tersebut.
5. Apabila telah berhasil peganglah
batang tanaman (masih dalam posisi dijepit dua jari yang tidak terlalu kuat)
dengan sebelah tangan dan gunakan tangan anda yang masih bebas untuk menghilangkan
semua gumpalan tanah yang masih melekat pada akar tanaman. Lakukanlah langkah
ini dengan hati-hati.
C.3 MENANAM
TANAMAN
1. Sediakan wadah atau pot yang akan
dipakai. Usahakan jangan ada lubang bocor pada alasnya.
2. Berilah lubang-lubang pada setiap
sisi dari wadah, kira-kira 4-5 cm dari alasnya dan cucilah wadah tadi hingga
bersih.
3. Sediakan media yang akan digunakan
(pasir, kerikil, atau pecahan bata). Cucilah dengan bersih media tersebut dan
rendamlah dalam air mendidih selama kurang lebih satu jam.
4. Masukkan media yang telah bersih pada
wadah yang tersedia hingga volumenya mencapai 3-4 cm di atas lubang pada sisi
wadah atau lebih tinggi tergantung wadah yang digunakan. Sisipkanlah pipa
paralon pada tepi wadah.
5. Tanamkan tanaman yang telah tersedia
pada wadah yang telah berisi media tadi. Lakukan penanaman dengan hati-hati,
usahakan tidak merusak akarnya. Sesuaikan jumlah tanaman dengan luas wadah.
6. Tuangkanlah air bersih tanapa pupuk
ke dalam wadah yang telah berisi tanaman. Tuangkan hingga mencapai permukaan
media dan biarkan beberapa menit hingga kelebihan air terbuang melalui
lubang-lubang di tepi wadah.
7. Simpanlah wadah pada tempat yang
aman. Usahakan untuk sementara tidak terkena cahaya matahari langsung. Bila
dirasa perlu tutuplah wadah dengan plastik transparan.
8. Biarkanlah tanaman hingga satu sampai
dua minggu. Jangan sekali-kali memberi larutan pupuk pada wadah dengan tanaman
yang baru ditanam. Periksalah air pada wadah melalui paralon, jika telah habis
isi kembali dengan air bersih.
9. Setelah satu atau dua minggu, atau
telah tampak adanya akar atau daun baru, tuangkanlah larutan campuran pupuk.
Pada saat ini tanaman sudah bisa menerima cahaya matahari penuh.
10. Lakukanlah pemeriksaan terhadap
tanaman secara kontinu. Tambahkanlah larutan pupuk yang baru apabila larutan
pupuk dalam wadah hampir habis. Jangan terlalu sering memberi larutan pupuk
hingga banyak yang terbuang.
11. Buatlah catatan terhadap perubahan
tanaman yang terjadi, seperti kecepatan tumbuh, warna daun, banyaknya buah yang
dihasilkan dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Adi
rahmat, 1994, Bioteknologi Bahan Bakar
(Biotenologi Energi), Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Bandung.
Djumali
Manguneidjaja dan Ani Suryani, 1994, Teknologi
Bioproses, Penebar Swadaya, Jakarta.
Elan
Suherlan, 1994, Bioteknologi Bahan Pangan,
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Bandung.
-----------------,
Adi Rahmat dan Amprasto, 1995, Pembuatan
Minyak Secara Fermentasi Dengan Menggunakan Jamur Ragi, Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP Bandung.
-----------------,
Ammi Syiulasmi, BR Simangunsongm Toeti S. Pudjiharto, dan Soesy Asyiah, 1994,
Peningkatan Keterampilan Penerapan Pengetahuan Biologi Dalam kehidupan
Sehari-hari Bagi Guru-guru SD di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung, Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat IKIP Bandung.
F.G.
Winarno, dkk., 1980, Pengantar Teknologi
Pangan, Gramedia, jakarta
Hartman,
T.H., and D.E Kester, 1968, Plant
Propagation, Prentice hall Inc., Englewood Cleffs, New Jersey.
Hendro
Sunaryono, 1984, Pengantar Pengetahuan
Dasar Hortikultura, Penerbit Sinar Baru, Bandung.
Hieronymus
B. Santoso, 1995, Menjernihkan Air Dengan Biji Kelor, Nova, No. 376/VIII, hal.
XXII.
Lembaga
Fisika Nasional, LIPI, Brosur Pembuatan
Minyak Kelapa Dengan Ragi Roti.
Olsen,
H.S., 1988, Aqueous Enzymatic Extraction Of Oil From Seed, In: Food Science And Technology In Industrial
Development, S. Maneepun et al (ed.), Vol I, bangkok, p.30-37.
Pusat
Pendidikan dan Latihan Pertanian, badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan
Pertanian, 1975, Lembaran Petunjuk
Latihan Teknologi Makanan, Pendidikan Guru Pertanian, PGP-Kejuruan
Teknologi Makanan, Yogyakarta.
Slesser,
M. and C. Lewis, 1979, Biological Energy
Resources, London, E & F N. Spon Ltd., A Halsted Press Book, John Wiley
& Sons, New York.
Stainier,
R. Y., M. Doudorroff, and E. A. Adelberg, 1970, The Microbial World, Prentice Hal of Japan Inc., Tokyo.
Sub
Balittan Pasar Minggu, 1983, mempertahankan
Kesegaran Buah-buahan dan Sauran, Balai Penelitian Hortikultura Lembang,
bandung
0 Komentar