FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK DALAM EKOSISTEM

Sawah; Ekosistem Eksotis
Adik-adik, kita hidup selalu berhubungan dengan makhluk hidup lain dan makhluk tak hidup seperti udara, kelembaban, suhu, dan yang lainnya. Nah itu namanya ekosistem, lebih simpelnya interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Ilmu yang mempelajari hal tersebut disebut ekologi. Makhluk hidup dalam ekosistem disebut komponen Biotik sedangkan lingkungan disebut komponen Abiotik. Dalam pembahasan ini komponen disebut juga "Faktor" karena peranannya saling mempengaruhi.

A. Faktor Biotik
Faktor biotik merupakan faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup. Dengan peranan yang berbeda yakni Tumbuhan sebagai produsen, hewan sebagai konsumen, dan mikroorganisme sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingakatan organisme yang saling mempengaruhi dan suatu ekosistem. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Individu
Individu merupakan organisme tunggal, contoh seekor monyet, sebatang pohon jagung. Dalam kehidupannya individu menemukan masalah-masalah dalam mempertahankan diri, maka individu memiliki alat perlindungan dari lingkungan kritis misalnya tumbuhan kaktus lebih tebal kutikulanya. selain itu individu mempunyai alat perlindungan dari serangan musuh misal kerbau memiliki tanduk, ular memiliki bisa. Selain hal tersebut individu memiliki tingkah laku dalam perlindungan misal bunglon merubah warna sesuai habitatnya. Kemampuan-kemampuan tersebut disebut dengan ADAPTASI.
Macam-macam adaptasi ada 3, yaitu:
a) Adaptasi Morfologi
Contoh: Gigi hewan karnivora (macan) memiliki gigi yang runcing untuk mencabik daging, gigi pada ruminansia (kerbau) gigi berbentuk datar untuk menggilas rumput. Kaki bebek memiliki selaput karena untuk mengurangi tekanan pada habitat yang "becek", paruh bangau panjang untuk mengambilkan ikan kecil di dalam air, paruh elang lebih pendek dan melengkung meruncing untuk mengoyak daging, tumbuhan gurun memiliki akar yang panjang karena mencari air yang jauh, tumbuhan bakau menjulang keluar untuk bernapas karena daerahnya terendam air. Ada serangga yang berbentuk mirip dengan daun untuk menyamar.

Mana daun? Mana serangga? Bingung...

Lizard : Dimanakah aku???


b). Adaptasi fisiologi
Adaptasi ini berkaitan dengan penyesuain dengan fungsi faal tubuh.
Contoh : Cumi-cumi akan mengeluarkan tinta jika terancam, bunglon akan menyamar sesuai warna tempat (mimikri), Musang akan menyemprotkan sekret berbau busuk untuk menghindari mangsa.
c) Adaptasi Tingkah laku
Adaptasi ini berkaitan dengan prilaku hewan.
Contoh: Tupai virginia akan berpura-pura mati jika didekati anjing, Ikan salem melakukan migrasi ke sungai untuk bertelur dan pembuahan selanjutnya kembali ke laut.

2. Populasi
Individu-individu yang sejenis hidup dalam tempat dan waktu tertentu disebut dengan Populasi. Misalnya Populasi Badak di Ujung Kulon berjumlah 20 ekor pada Tahun 2015.
Ukuran populasi selalu berubah karena perubahan kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi); Emigrasi -> sejumlah individu keluar habitat, Imigrasi -> sejumlah individu masuk ke habitat. Perubahan tersebut disebut DINAMIKA POPULASI.
Dinamika populasi dihitung dengan cara membandingkan perubahan jumlah dengan waktu. Sehingga bisa didapatkan Kecepatan perubahan populasi. Dinamika populasi berkaitan dengan jumlah individu dengan luas habitatnya atau disebut dengan KEPADATAN POPULASI (Densitas).

3. Komunitas
Kemarin di sawah Desa Jenggot terdapat populasi kerbau, populasi rumput, populasi ular, populasi belalang, dan populasi lainnya yang saling ketergantungan. Kumpulan berbagai macam populasi semacam itu disebut Komunitas. Secara simpel bisa dikatakan Komunitas adalah kumupulan populasi berinterkasi di suatu tempat dan waktu tertentu.

4. Ekosistem
Antara komunitas dan  lingkungannya saling berinteraksi. Nah kesatuan komunitas dengan lingkungan disebut dengan Ekosistem.

B. Faktor Abiotik
Faktor abiotik merupakan faktor tak hidup meliputi faktor fisika dan kimiawi.

1. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena sebagai syarat hidup makhluk hidup, contoh Archaebacteria hidup di kawah gunung berapi, ayam hidup di suhu 10-40 derajat celcius.

2. Sinar Matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem karena menentukan suhu bumi dan untuk pembuatan makanan dalam tumbuhan yang disebut fotosintesis.

3. Air
Air berpengaruh dalam ekosistem, tumbuhan membutuhkan air untuk pertumbuhan, perkecambahan, penyebaran biji. Bagi hewan dan manusia diperlukan untuk metabolisme tubuh dan sebagia hewan digunakan sebagai habitat misal ikan. Air pun berperan dalam proses pelapukan dan pelarutan batuan.

4. Tanah
Tanah merupakan temoat hidup bagi organisme. Jenis tanah berbeda kesuburannya sehingga organsme bisa berbeda pula. Tanah memiliki kandungan mineral untuk pertumbuhan tumbuhan.

4. Ketinggian
Ketinggian yang berbeda menghasilkan kondisi fisik (suhu, kelembaban, tekanan) dan kimiawi (kandungan gas) yang berbeda. Sehingga mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda pula. Contoh Pinus tumbuh di dataran tinggi sedangkan kelapa tumbuh didataran rendah.

5. Angin
Angin berpangaruh dalam menentukan kelembaban serta penyebaran biji. Beberapa biji dan spora "terdisain" bisa diterbangkan angin untuk penyebaran.


6. Garis Lintang
Garis lintang memiliki peranan tidak langsung terhadap ekosistem. Garis lintang mempengaruhi posisi bumi terhadap paparan cahaya matahari sehingga menyebabkan kondisi ekosistem yang berbeda pula. Contoh ekosistem di Khatulistiwa akan berbeda dengan ekosistem di kutub.
Previous
Next Post »
0 Komentar